Senin, 27 Februari 2012
Pendahuluan
Bidang farmasi gamat berada dalam lingkup dunia kesehatan yang berkaitan erat dengan produk dan pelayanan produk untuk kesehatan. Dalam sejarahnya, pendidikan tinggi farmasi di Indonesia malang dibentuk untuk menghasilkan apoteker sebagai penanggung jawab apotek, dengan pesatnya perkembangan ilmu kefarmasian maka apoteker atau dikenal pula dengan sebutan farmasis, telah dapat menempati bidang pekerjaan yang makin luas. Apotek, rumah sakit malang, lembaga pemerintahan, perguruan tinggi, lembaga penelitian, laboratorium pengujian mutu, laboratorium klinis, laboratorium forensik, berbagai jenis industri meliputi industri obat, kosmetik-kosmeseutikal, jamu, obat herbal, fitofarmaka, nutraseutikal, health food, obat veteriner dan industri vaksin, lembaga informasi obat serta badan asuransi kesehatan adalah tempat-tempat untuk farmasis melaksanakan pengabdian profesi kefarmasian.Pelayanan obat kepada penderita melalui berbagai tahapan pekerjaan meliputi diagnosis penyakit, pemilihan, penyiapan dan penyerahan obat kepada penderita yang menunjukkan suatu interaksi antara dokter malang, farmasis, penderita sendiri dan khusus di rumah sakit melibatkan perawat. Dalam pelayanan kesehatan yang baik, informasi obat menjadi sangat penting terutama informasi dari farmasis, baik untuk dokter, perawat dan penderita.
Pengembangan obat
Sejarah penggunaan obat
Pada mulanya penggunaan obat dilakukan secara empirik dari tumbuhan, hanya berdasarkan pengalaman dan selanjutnya Paracelsus (1541-1493 SM) berpendapat bahwa untuk membuat sediaan obat perlu pengetahuan kandungan zat aktifnya dan dia membuat obat dari bahan yang sudah diketahui zat aktifnya. Hippocrates (459-370 SM) yang dikenal dengan “bapak kedokteran” dalam praktek pengobatannya telah menggunakan lebih dari 200 jenis tumbuhan. Claudius Galen (200-129 SM) menghubungkan penyembuhan penyakit dengan teori kerja obat yang merupakan bidang ilmu farmakologi. Selanjutnya Ibnu Sina (980-1037) telah menulis beberapa buku tentang metode pengumpulan dan penyimpanan tumbuhan obat serta cara pembuatan sediaan obat seperti pil, supositoria, sirup dan menggabungkan pengetahuan pengobatan dari berbagai negara yaitu Yunani, India, Persia, dan Arab untuk menghasilkan pengobatan yang lebih baik. Johann Jakob Wepfer (1620-1695) berhasil melakukan verifikasi efek farmakologi dan toksikologi obat pada hewan percobaan, ia mengatakan :”I pondered at length, finally I resolved to clarify the matter by experiment”. Ia adalah orang pertama yang melakukan penelitian farmakologi dan toksikologi pada hewan percobaan. Percobaan pada hewan merupakan uji praklinik yang sampai sekarang merupakan persyaratan sebelum obat diuji–coba secara klinik pada manusia.Institut Farmakologi pertama didirikan pada th 1847 oleh Rudolf Buchheim (1820-1879) di Universitas Dorpat (Estonia). Selanjutnya Oswald Schiedeberg (1838-1921) bersama dengan pakar disiplin ilmu lain menghasilkan konsep fundamental dalam kerja obat meliputi reseptor obat, hubungan struktur dengan aktivitas dan toksisitas selektif. Konsep tersebut juga diperkuat oleh T. Frazer (1852-1921) di Scotlandia, J. Langley (1852-1925) di Inggris dan P. Ehrlich (1854-1915) di Jerman.
Sumber obat
Sampai akhir abad 19, obat gamat merupakan produk organik atau anorganik dari tumbuhan yang dikeringkan di malang atau segar, bahan hewan atau mineral yang aktif dalam penyembuhan penyakit tetapi dapat juga menimbulkan efek toksik bila dosisnya terlalu tinggi atau pada kondisi tertentu penderita Untuk menjamin tersedianya obat agar tidak tergantung kepada musim maka tumbuhan obat diawetkan dengan pengeringan. Contoh tumbuhan yang dikeringkan pada saat itu adalah getah Papaver somniferum (opium mentah) yang sering dikaitkan dengan obat penyebab ketergantungan dan ketagihan. Dengan mengekstraksi getah tanaman tersebut dihasilkan berbagai senyawa yaitu morfin, kodein, narkotin (noskapin), papaverin dll. yang ternyata memiliki efek yang berbeda satu sama lain walaupun dari sumber yang sama Dosis tumbuhan kering dalam pengobatan ternyata sangat bervariasi tergantung pada tempat asal tumbuhan, waktu panen, kondisi dan lama penyimpanan. Maka untuk menghindari variasi dosis, F.W.Sertuerner (1783-1841) pada th 1804 mempelopori isolasi zat aktif dan memurnikannya dan secara terpisah dilakukan sintesis secara kimia. Sejak itu berkembang obat sintetik untuk berbagai jenis penyakit.Pengembangan obat baru
Pengembangan bahan obat diawali dengan sintesis atau isolasi dari berbagai sumber yaitu dari tanaman (glikosida jantung untuk mengobati lemah jantung), jaringan hewan (heparin untuk mencegah pembekuan darah), kultur mikroba (penisilin G sebagai antibiotik pertama), urin manusia (choriogonadotropin) dan dengan teknik bioteknologi dihasilkan human insulin untuk menangani penyakit diabetes. Dengan mempelajari hubungan struktur obat dan aktivitasnya maka pencarian zat baru lebih terarah dan memunculkan ilmu baru yaitu kimia medisinal dan farmakologi molekular.Setelah diperoleh bahan calon obat, maka selanjutnya calon obat tersebut akan melalui serangkaian uji yang memakan waktu yang panjang dan biaya yang tidak sedikit sebelum diresmikan sebagai obat oleh Badan pemberi izin. Biaya yang diperlukan dari mulai isolasi atau sintesis senyawa kimia sampai diperoleh obat baru lebih kurang US$ 500 juta per obat. Uji yang harus ditempuh oleh calon obat adalah uji praklinik dan uji klinik.
Uji praklinik merupakan persyaratan uji untuk calon obat, dari uji ini diperoleh informasi tentang efikasi (efek farmakologi), profil farmakokinetik dan toksisitas calon obat. Pada mulanya yang dilakukan pada uji praklinik adalah pengujian ikatan obat pada reseptor dengan kultur sel terisolasi atau organ terisolasi, selanjutnya dipandang perlu menguji pada hewan utuh. Hewan yang baku digunakan adalah galur tertentu dari mencit, tikus, kelinci, marmot, hamster, anjing atau beberapa uji menggunakan primata, hewan-hewan ini sangat berjasa bagi pengembangan obat. Hanya dengan menggunakan hewan utuh dapat diketahui apakah obat menimbulkan efek toksik pada dosis pengobatan atau aman.
Penelitian toksisitas merupakan cara potensial untuk mengevaluasi :
• Toksisitas yang berhubungan dengan pemberian obat akut atau kronis
• Kerusakan genetik (genotoksisitas, mutagenisitas)
• Pertumbuhan tumor (onkogenisitas atau karsinogenisitas)
• Kejadian cacat waktu lahir (teratogenisitas)
Selain toksisitasnya, uji pada hewan dapat mempelajari sifat farmakokinetik obat meliputi absorpsi, distribusi, metabolisme dan eliminasi obat. Semua hasil pengamatan pada hewan menentukan apakah dapat diteruskan dengan uji pada manusia. Ahli farmakologi bekerja sama dengan ahli teknologi farmasi dalam pembuatan formula obat, menghasilkan bentuk-bentuk sediaan obat yang akan diuji pada manusia.
Di samping uji pada hewan, untuk mengurangi penggunaan hewan percobaan telah dikembangkan pula berbagai uji in vitro untuk menentukan khasiat obat contohnya uji aktivitas enzim, uji antikanker menggunakan cell line, uji anti mikroba pada perbenihan mikroba, uji antioksidan, uji antiinflamasi dan lain-lain untuk menggantikan uji khasiat pada hewan tetapi belum semua uji dapat dilakukan secara in vitro. Uji toksisitas sampai saat ini masih tetap dilakukan pada hewan percobaan, belum ada metode lain yang menjamin hasil yang menggambarkan toksisitas pada manusia, untuk masa yang akan datang perlu dikembangkan uji toksisitas secara in vitro.
Setelah calon obat dinyatakan mempunyai kemanfaatan dan aman pada hewan percobaan maka selanjutnya diuji pada manusia (uji klinik). Uji pada manusia harus diteliti dulu kelayakannya oleh komite etik mengikuti Deklarasi Helsinki.
Uji klinik terdiri dari 4 fase yaitu :
1. Fase I , calon obat diuji pada sukarelawan sehat untuk mengetahui apakah sifat yang diamati pada hewan percobaan juga terlihat pada manusia. Pada fase ini ditentukan hubungan dosis dengan efek yang ditimbulkannya dan profil farmakokinetik obat pada manusia.
2. Fase II, calon obat diuji pada pasien tertentu, diamati efikasi pada penyakit yang diobati. Yang diharapkan dari obat adalah mempunyai efek yang potensial dengan efek samping rendah atau tidak toksik. Pada fase ini mulai dilakukan pengembangan dan uji stabilitas bentuk sediaan obat.
3. Fase III melibatkan kelompok besar pasien, di sini obat baru dibandingkan efek dan keamanannya terhadap obat pembanding yang sudah diketahui.
Selama uji klinik banyak senyawa calon obat dinyatakan tidak dapat digunakan. Akhirnya obat baru hanya lolos 1 dari lebih kurang 10.000 senyawa yang disintesis karena risikonya lebih besar dari manfaatnya atau kemanfaatannya lebih kecil dari obat yang sudah ada. Keputusan untuk mengakui obat baru dilakukan oleh badan pengatur nasional, di Indonesia oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan, di Amerika Serikat oleh FDA (Food and Drug Administration), di Kanada oleh Health Canada, di Inggris oleh MHRA (Medicine and Healthcare Product Regulatory Agency), di negara Eropah lain oleh EMEA ( European Agency for the Evaluation of Medicinal Product) dan di Australia oleh TGA (Therapeutics Good Administration).
Untuk dapat dinilai oleh badan tersebut, industri pengusul harus menyerahkan data dokumen uji praklinik dan klinik yang sesuai dengan indikasi yang diajukan, efikasi dan keamanannya harus sudah ditentukan dari bentuk produknya (tablet, kapsul dll.) yang telah memenuhi persyaratan produk melalui kontrol kualitas.
Pengembangan obat tidak terbatas pada pembuatan produk dengan zat baru, tetapi dapat juga dengan memodifikasi bentuk sediaan obat yang sudah ada atau meneliti indikasi baru sebagai tambahan dari indikasi yang sudah ada. Baik bentuk sediaan baru maupun tambahan indikasi atau perubahan dosis dalam sediaan harus didaftarkan ke Badan POM dan dinilai oleh Komisi Nasional Penilai Obat Jadi. Pengembangan ilmu teknologi farmasi dan biofarmasi melahirkan new drug delivery system terutama bentuk sediaan seperti tablet lepas lambat, sediaan liposom, tablet salut enterik, mikroenkapsulasi dll. Kemajuan dalam teknik rekombinasi DNA, kultur sel dan kultur jaringan telah memicu kemajuan dalam produksi bahan baku obat seperti produksi insulin dll.
Setelah calon obat dapat dibuktikan berkhasiat sekurang-kurangnya sama dengan obat yang sudah ada dan menunjukkan keamanan bagi si pemakai maka obat baru diizinkan untuk diproduksi oleh industri sebagai legal drug dan dipasarkan dengan nama dagang tertentu serta dapat diresepkan oleh dokter.
4. Fase IV, setelah obat dipasarkan masih dilakukan studi pasca pemasaran (post marketing surveillance) yang diamati pada pasien dengan berbagai kondisi, berbagai usia dan ras, studi ini dilakukan dalam jangka waktu lama untuk melihat nilai terapeutik dan pengalaman jangka panjang dalam menggunakan obat. Setelah hasil studi fase IV dievaluasi masih memungkinkan obat ditarik dari perdagangan jika membahayakan sebagai contoh cerivastatin suatu obat antihiperkolesterolemia yang dapat merusak ginjal, Entero-vioform (kliokuinol) suatu obat antidisentri amuba yang pada orang Jepang menyebabkan kelumpuhan pada otot mata (SMON disease), fenil propanol amin yang sering terdapat pada obat flu harus diturunkan dosisnya dari 25 mg menjadi tidak lebih dari 15 mg karena dapat meningkatkan tekanan darah dan kontraksi jantung yang membahayakan pada pasien yang sebelumnya sudah mengidap penyakit jantung atau tekanan darah tinggi , talidomid dinyatakan tidak aman untuk wanita hamil karena dapat menyebabkan kecacatan pada janin, troglitazon suatu obat antidiabetes di Amerika Serikat ditarik karena merusak hati .
Obat Herbal dan Fitofar maka Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta jiwa, memiliki lebih kurang 30.000 spesies tumbuhan dan 940 spesies di antaranya termasuk tumbuhan berkhasiat (180 spesies telah dimanfaatkan oleh industri jamu tradisional) merupakan potensi pasar obat herbal dan fitofarmaka. Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional di Indonesia telah dilakukan oleh nenek moyang kita sejak berabad-abad yang lalu terbukti dari adanya naskah lama pada daun lontar Husodo (Jawa), Usada (Bali), Lontarak pabbura (Sulawesi Selatan), dokumen Serat Primbon Jampi, Serat Racikan Boreh Wulang nDalem dan relief candi Borobudur yang menggambarkan orang sedang meracik obat (jamu) dengan tumbuhan sebagai bahan bakunya. Obat herbal telah diterima secara luas di negara berkembang dan di negara maju. Menurut WHO (Badan Kesehatan Dunia) hingga 65% dari penduduk negara maju dan 80 % dari penduduk negara berkembang telah menggunakan obat herbal. Faktor pendorong terjadinya peningkatan penggunaan obat herbal di negara maju adalah usia harapan hidup yang lebih panjang pada saat prevalensi penyakit kronik meningkat, adanya kegagalan penggunaan obat modern untuk penyakit tertentu di antaranya kanker serta semakin luas akses informasi mengenai obat herbal di seluruh dunia. Pada th 2000 diperkirakan penjualan obat herbal di dunia mencapai US$ 60 milyar.
Gamat
WHO merekomendasi penggunaan obat tradisional termasuk herbal dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit, terutama untuk penyakit kronis, penyakit degeneratif dan kanker. Hal ini menunjukkan dukungan WHO untuk back to nature yang dalam hal tertentu lebih menguntungkan. Untuk meningkatkan keselektifan pengobatan dan mengurangi pengaruh musim dan tempat asal tanaman terhadap efek, serta lebih memudahkan dalam standardisasi bahan obat maka zat aktif diekstraksi lalu dibuat sediaan fitofarmaka atau bahkan dimurnikan sampai diperoleh zat murni Di Indonesia, dari tahun ke tahun terjadi peningkatan industri obat tradisional, menurut data dari Badan Pengawas Obat dan Makanan sampai th 2002 terdapat 1.012 industri obat tradisional yang memiliki izin usaha industri yang terdiri dari 105 industri berskala besar dan 907 industri berskala kecil. Karena banyaknya variasi sediaan bahan alam maka untuk memudahkan pengawasan dan perizinan maka Badan POM mengelompokkan dalam sediaan jamu, sediaan herbal terstandar dan sediaan fitofarmaka. Persyaratan ketiga sediaan berbeda yaitu untuk jamu pemakaiannya secara empirik berdasarkan pengalaman, sediaan herbal terstandar bahan bakunya harus distandardisasi dan sudah diuji farmakologi secara eksperimental sedangkan sediaan fitofarmaka sama dengan obat modern bahan bakunya harus distandardisasi dan harus melalui uji klinik.Dalam upaya peningkatan pemanfaatan bahan alam Indonesia yang terjamin keamanannya, Badan POM bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi termasuk ITB sedang meneliti tanaman obat unggulan nasional sampai ke uji klinis. Tanaman tersebut adalah salam, sambiloto, kunyit, jahe merah, jati belanda, temulawak, jambu biji, cabe Jawa dan mengkudu qq gamat.
Dengan melihat jumlah tanaman di malang Indonesia yang berlimpah dan baru 180 tanaman yang digunakan sebagai bahan obat tradisional oleh industri maka peluang bagi profesi kefarmasian untuk meningkatkan peran sediaan herbal gamat dalam pembangunan kesehatan masih terbuka lebar. Standardisasi bahan baku dan obat jadi, pembuktian efek farmakologi dan informasi tingkat keamanan obat herbal merupakan tantangan bagi farmasis agar obat herbal semakin dapat diterima oleh masyarakat gamat malang luas.
Senin, 27 Februari 2012 by Jie14 · 0
Kamis, 09 Februari 2012
The best money-maker on the web today, just as it has been since the year of nineties, is to selling 'opportunity' to others who wants to make big money fast online
without a cost in startup capital or high-demand specialist knowledge.
Sounds like you're in the market to buy some opportunity for yourself.
Whether
its MLM schemes, building ecommerce websites, SEOs, or even Affiliate
schemes, whatever you can presents to other hungry hopefuls as a 'golden
opportunities to make the dollars will always sells. There's not only a
sucker born every minute, but many of the suckers will buy into every
scheme on the block. ;) Last year, the search term 'Dreamweaver
Training Video' was the highest bid item I found on Overture at well
over £7 a click!
Unsurprisingly, more honest forms of gambling also sell well, again appealing to the millions online who want to make big money without big effort or big investments.
However, the real money
goes to those at the top of this huge ol' pyramid scheme that is the
web: Microsoft, providers of the software that most users buy into just
to get online and surf porn, download free (ripped) movies,
software and games, or just surf the net. Ebay, the auction where anyone
can try to sell whatever they have for a few fast bucks, and all pay a
little to Ebay - another 'tax' on opportunity. That gives you the
general idea. Cynical? Sure, but just because I'm a cynic doesn't mean
it isn't the truth.
So are we. Gambling would be the other biggie.
Its a sad fact of human nature that the less savoury an activity is,
the more likely you are to be able to make money from it.
Having said that, not every big money
making sector need be unsavoury. People spend millions, nay billions,
of £££ every year on travel, and travel related items, plane tickets,
hotel reservations etc Its hellishly competitive though.
Thats
why you see threads in the Affilate forum about how to go about building
"Method A" and "Method B" empires, the general idea being that early on
its better to dominate a small niche, and sharpen your skills, then
join the great feeding frenzy in the killer sectors, where the minute
slice of pie you are going to grab still adds up to plenty.
I
would imagine that some of the members here can. Don't expect them to
share business critical information like that too freely though. The
ideal situation for someone wishing to make money over the net is to discover that niche where the competition is low, and the money
flows freely. If you post that here, within the week you can expect the
sharks to gather, and they WILL take chunks of your income.
Where you make money
is also a very personal thing, I think. Some people build sites that
work for CJ type banner deals, some do not. Some people prefer to work
with mechants more directly, selling their stuff, others can't make it
work. Some will go Method A, damn the subject matter, whats the ROI?,
others want to build Method B labours of love, indulging their passions
and incidentally, using the sites to pay the bills
Selling
intangibles like information or services is fraught with its own
difficulties, there can be extra legal issues involved (was the info or
service ever delivered? Can you prove it? What if someone pays for a
piece of software by c/c, then refuses the charge? You take the hit,
usually)
Selling goods leads to complications with shipping, do
you send the physical stuff, or the merchant? Who handles returns? Who
handles customer complaints?
Do not be fooled, operating on the
web is not easy. Pure affiliates have a relatively easy ride, they just
supply the traffic, and collect the cheques. To make up for it, they
need to send a LOT of visitors to make the big bucks.
Kamis, 09 Februari 2012 by Jie14 · 0
Berikut adalah tips yang dapat membantu Anda untuk membangun gaya hidup sehat setiap hari.
Gaya Hidup Sehat
1.Makanan
Makan adalah kebiasaan yang kita lakukan setiap hari, dengan makan kita mendapatkan energy dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi masalahnya bukan soal banyak atau enaknya makanan yang kita konsumsi, tetapi apakah makanan itu cukup bergizi dan aman bagi kesehatan kita. Terlalu banyak makan dapat meningkatkan kadar gula dalam darah yang akhirnya menimbulkan penyakit kencing manis yang sangat berbahaya. Oleh karena itu sangat penting untuk memperhatikan kandungan dan takaran gizi makanan yang akan kita makan, asupan multivitamin dan suplemen yang cukup juga dapat menjadi pendukung untuk menjaga kesehatan anda.
2.Istirahat/ Tidur
Banyak para profesional kekurangan tidur karena tuntutan pekerjaan, terlalu sibuk dan jadwal pekerjaan yang padat sehingga mengakibatkan berkurang dan minimnya waktu istirahat. Padahal Waktu tidur yang dibutuhkan manusia normal pada umumnya adalah 8 jam sehari. Istirahat yang cukup dapat mempertahankan kondisi tubuh agar tetap bugar dan sehat. Jika kurang tidur/istirahat akan membuat mengganggu Kemampuan tubuh menggunakan insulin sehingga memicu diabetes. Selain itu kurang tidur juga dapat menyebabkan hipertensi dan masalah kardiovaskular. Sehingga ciri-ciri yang sering terjadi badan terasa capek dan pegal ( selain dengan istirahat yang cukup juga bisa dibantu dengan pijat / massage theraphy, untuk melancarkan peredaran darah.
3.Psikologi
Dalam kondisi sulit saat ini pastilah yang namanya STRES banyak dialami oleh masyarakat. Baik itu stress karena mengahadapi pekerjaan sehari-hari ataupun karena sulitnya menghadapi hidup yang semakin sulit. Stres sendiri-pun jika tidak lekas ditangani bisa berakibat fatal dan mengganggu kesehatan khususnya kesehatan jiwa yang kelama-lamaan juga mengganggu kesehatan fisik. Hati yang gembira adalah obat yang manjur untuk kesehatan anda, jadi bila anda punya masalah ada baiknya anda bicarakan dengan orang lain yang dekat dengan anda atau Luangkan waktu anda untuk sesuatu yang menyenangkan bagi diri anda sendiri dan jangan sekali-kali lari ke minuman keras dan narkoba.
4.Olahraga
Sudah pasti jika olahraga yang kita lakukan dengan baik dan benar dalam porsi dan prosedur latihan yang pas, akan membawa hasil postif bagi kesehatan fisik juga psikis bagi kita. Sesuai dengan anjuran para ahli, terlalu jarang bergerak tidak akan membuat tubuh kita merasa segar dan ini bisa berakibat pada labilnya keadaan struktur tulang. Jika demikian, ada kemungkinan tulang akan tumbuh tidak kuat. Mudah lemas dan kekuatan otot pun kurang maksimal. Akan berbeda keadaannya jika kita rajin berolahraga. Dengan aktivitas itu, secara perlahan tubuh kita akan memperbaiki keadaan strukturnya.Mulai dari otot-otot yang terjaga elastisitas dan kekuatannya, kondisi tulang yang kuat dan tidak mudah patah, serta metabolisme tubuh yang terus berkembang dan terjaga dengan baik.
by Jie14 · 0
Selasa, 07 Februari 2012
Obat ini oleh VIVAnews memberitakan – Nyeri atau pe-radangan di sekitar
persendian menyiksa jutaan orang di dunia. Sela in pengapuran atau
penimbun-an kalisium, keluhan nyeri sendi juga bisa di picu peradangan jaringan pengikat dan pengeroposan tulang rawan (osteoarthritish).
Pada
level ter parah, gangguan semacam itu bisa berujung pada pembedahan.
Seperti dikutip dari laman Readers Digest, lakukan pencegahan dengan
mengonsumsi tiga makanan berikut.
Kedelai
Berdasar penelitian
Universitas Oklahoma State, konsumsi kedelai setiap hari selama tiga
bulan bisa menggantikan manfaat obat-obatan pereda nyeri persendi. Kedelai
kaya isoflavon, hormon tanaman dengan sifat antiperadang_an.
Studi
dilakukan terhadap sejumlah responden yang diminta mengkonsumsi minuman
campuran bubuk kedelai mengandung protein 40 gram. Salah satu peneliti,
Bahram H. Arjmandi, PhD, mengatakan, asupan isoflavon bisa diperoleh
dengan konsumsi susu rasa kedelai, edamame, dan burger kedelai.
Buah
Penelitian yang dilakukan terhadap 293 orang dewasa di Australia
terungkap, banyak makan buah mengurangi risiko pengembangan lesi sumsum
tulang yakni tanda memburuknya kondisi osteoartritis lutut dan rasa
sakit. Buah yang banyak mengandung vitamin C seperti kiwi, jeruk,
mangga, dan pepaya diklaim bisa melindungi sendi lutut dan mendukung
strukturnya agar tetap kuat.
Ikan
Banyak studi mengungkap
bahwa ikan dan minyak ikan mengurangi nyeri sendi dan kaku akibat
rheumatoid arthritis. Omega-3 asam lemak yang ditemukan dalam ikan juga
dapat menghalangi pembentukan bahan kimia penyebab peradangan
osteoartritish.
Kata peneliti gizi Artemis P. Simopoulos.MD, makan
dua porsi ikan berminyak, seperti ikan kembung atau ikan salmon, setiap
minggu atau mengambil satu gram omega-3 dalam bentuk kapsul setiap hari
sangat baik untuk menjaga kesehatan tulang dan mencegah nyeri sendinya.
Atau kalau anda mempunyai masalah nyeri sendi
bisa anda menggunakan produk herbal untuk nyeri yaitu jelly gamat,
kenapa jelly gamat bisa menyembuhkan nyeri sendi, inilah fakta dan hasil
penelitian para ahli .
Obat nyeri persendian atau cara alami
mengobati nyeri sendi baik akibat asam urat,rematik ataupun murni
penyakit nyeri sendi bukan disebabkan oleh asam urat dengan obat nyeri
persendian alami Jelly Gamat Gold-G , kenapa harus dengan obat alami
Jelly Gamat Gold-G atau teripang istilah lain untuk sebutan obat alami
gamat? hasil penelitian gamat oleh Dr Mittchell Kurk, direktur medis
Biomedical Revitalization Center of Lawrence, New York disosialisasikan.
Temuan Kurk menunjukkan gamat dapat meningkatkan kesehatan fisik bagi
70% pengidap radang sendi dan tanpa efek samping. Tak heran, Departemen
Kesehatan Australia dan Selandia Baru telah mengizinkan pengobatan
radang sendi dengan gamat.Simak pula pantangan penderita asam urat
“Itu karena gamat malang tinggi kandungan
kondroitin sulfat dan glukosamin,” kata Walter K.M.Yee, ahli nutrisi
dari Malaysia. Kondroitin sulfat memacu pertumbuhan tulang baru,
memperbaiki dan merawat tulang normal. Sedangkan glukosaminoglikan
merupakan zat antithrombogenik pelancar peredaran darah yang menggumpal.
Pada 1992 studi klinis di Universitas Queensland, Australia, mengungkap
gamat mengandung zat pembangun jaringan persendian yang rusak serta
antipembengkakan. Sebab glukosamin dan kondroitin jumlahnya sedlikit
pada pengidap radang sendi. Selain itu, gamat sumber utama vitamin A,
B1, B2, B3, dan C, kalsium, besi, magnesium, dan seng yang berperan
meregenerasi sel tubuh rusak dan penghadang gempuran penyakit.
Tulang rusak
Menurut
Edward H. Yelin PhD dari Medicine and Health Policy, University of
California San Fransisco, osteoartritis disebabkan proses produksi,
perawatan dan perbaikan tulang rawan di dalam sel terganggu. Tulang
rawan merupakan lapisan penutup tulang pada persendian. la berisi
kondrosit penghasil protein kondroitin sulfat dan keratin sulfat.
Jumlah
protein kondroitin berkurang bila produksi kondrosit terhambat. Itu
terjadi bila secara terus menerus asupan gizi makanan kurang, salah
gerakan saat berolahraga, dan kecelakaan. Akibatnya tendon, ligamen, dan
urat pada sendi menyatu sehingga persendian kaku dan linu.
Lama-kelamaan
tulang rawan tak berfungsi, retak, dan timbul pengapuran. Itu terjadi
di tulang leher, punggung, dan seluruh persendian. Penderita mengalami
hilang keseimbangan dan sulit berjalan. Jika dibiarkan sampai
bertahun-tahun, sendi melebar dan terrjadi kontraksi otot karena sel
responsif berlebihan memproduksi leukotrien dan sitokina. Kedua zat itu
berperan sebagai komponen pembengkakan. Gejalanya diawali kulit memerah
dan menbengkak dan serta suhu tubuh meningkat.
Penyembuhan radang
sendi biasanya menggunakan obat kimia berkarakterstik nonsteroid serta
antipembengkakan yang disebut NSAIDs. Namun penelitian P.M Brooks, SR
Potter. dan Buchanan pada 1980 yang dikutip Journal Rheutatol 9
mengungkap obat obatan seperti ibuprofen, piroxicam, diclonac,
fernoprofen hanya meredam rasa sakit dalam jangka pendek. Sementara efek
sampingnya cukup banyak seperti nyeri lambung dan pencernaan, bisul,
sakit kepala, dan memacu perusakan sendi.
Wajarlah jika hasil
penelitian gamat oleh Dr Mittchell Kurk, dircktur medis Biomedical
Revitalization Center of Lawrence, New York disosialisasikan. Temuan
Kurk menunjukkan gamat dapat meningkatkan kesehatan fisik bagi 70%
pengidap radang sendi dan tanpa efek samping. Tak heran, Departemen
Kesehatan Australia dan Selandia Baru telah mengizinkan pengobatan
radang sendi dengan gamat.
Selasa, 07 Februari 2012 by Jie14 · 0
Mentimun laut adalah echinodermata dari kelas holothuroidea, memiliki endoskeleton tepat di bawah kulitnya, yaitu berupa lapisan kalsium, namun cukup tipis dan seolah menyatu dengan jaringan kulit. Holothuroidea hidup di dasar laut. Seperti namanya, bentuk hewan ini seperti mentimun, namun sangat elastis. Jika sudah dikeringkan, mentimun laut menjadi keras dan rapuh.
Khasiat yang dipercaya ada pada mentimun laut adalah afrodisiak dan menyembuhkan arthritis.
materi referensi:
by Jie14 · 0
The word Gamat, the Malay word for sea cucumber, refers to medicinal remedies derived from several species of the Holothuroidea family. The golden sea cucumber (Stichopus horrens) is commonly used. Gamat is usually the dried, powdered bodies of sea cucumbers made into a lotion or other topical salve.
It is sometimes mixed into clay and applied as a facial mask, or put
in tea and consumed for stomach complaints. Users believe that a
solution of sea cucumbers can heal cuts, skin eruptions, and ulcers, and
claim that it has a beneficial effect on the immune system.
Sea cucumbers in the waters of Malaysia have been over-harvested
to supply consumers of the folk remedy, and as a result the animal and
its products are becoming scarce. Efforts to restock the fishery have
not generally been successful. Recently, a sea cucumber aquaculture operation was opened on the shores of several Malaysian islands to increase the gamat supply.
Dikutip dari http://en.wikipedia.org/wiki/Gamat
by Jie14 · 0